PENGURANGAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI AMDK KEMASAN 600 mL DI PT ATLANTIC BIRURAYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA

VANIA CHRISTY, HERMAWANDINY PENGURANGAN PRODUK CACAT PADA PROSES PRODUKSI AMDK KEMASAN 600 mL DI PT ATLANTIC BIRURAYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA. [TA] (Submitted)

[img]
Preview
Text
412110011_Vania Christy Hermawandiny_LapTA.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

PT Atlantic Biruraya merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan berbagai jenis kemasan seperti botol, cup, dan galon. Salah satu produk unggulannya adalah AMDK botol 600 mL. Selama masa observasi, ditemukan bahwa produk ini memiliki rata-rata tingkat cacat sebesar 0,52%, yang berarti melebihi batas toleransi perusahaan yaitu 0,50%. Meskipun selisihnya terlihat kecil, hal ini menunjukkan bahwa proses produksi masih perlu dievaluasi agar bisa berjalan lebih stabil dan menghasilkan produk yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapabilitas proses, mengidentifikasi akar permasalahan penyebab cacat, serta memberikan rekomendasi perbaikan agar kualitas produk meningkat dan proses produksi lebih terkontrol.

Metode yang digunakan adalah Six Sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), dan dilengkapi dengan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk mengetahui risiko dari masing-masing penyebab cacat. Hasil analisis menunjukkan bahwa cacat paling dominan adalah botol menggembung, botol penyok, dan leher botol rusak, yang jika digabungkan menyumbang lebih dari 70% dari total cacat. Nilai awal DPMO (Defect per Million Opportunities) tercatat sebesar 512 dengan level sigma 4,95. Dari hasil FMEA, ditemukan bahwa penyebab utama berasal dari pemanasan preform yang tidak stabil, tekanan udara yang tidak konsisten, serta minimnya pengecekan rutin pada mesin blowing dan filling. Untuk mengatasi hal tersebut, diberikan rekomendasi berupa pembuatan dan penerapan SOP serta formulir pengecekan harian sebagai bentuk pengendalian yang lebih sistematis.

Setelah dilakukan implementasi perbaikan, tingkat cacat menurun hingga berada di bawah 0,50%, yang artinya sudah memenuhi target perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan Six Sigma yang terintegrasi dengan FMEA efektif dalam mengurangi produk cacat serta membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas.

Item Type: TA
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TS Manufactures
Divisions: Fakultas Teknologi dan Desain > S1 Teknik Industri
Depositing User: umclibs1
Date Deposited: 30 Oct 2025 06:34
Last Modified: 30 Oct 2025 06:34
URI: http://repository.machung.ac.id/id/eprint/968

Actions (login required)

View Item View Item